Makin Garang, TNI AU Langsung Siapkan 3 Skuadron Khusus Sambut Jet Tempur Rafale dan F-15EX


 Pertahanan Militer Indonesia Bakal Makin Garang, TNI AU Langsung Siapkan 3 Skuadron Khusus Sambut Jet Tempur Rafale dan F-15EX

Menjaga kedaulatan negara salah satunya dengan cara mempertahankan batas-batas wilayah.

Hal itu rupanya tengah diperhatikan oleh Kementerian Pertahanan bersama segenap elemen militer Indonesia.

Bagaimana tidak, wilayah yang terdiri dari belasan ribu pulau membuat Indonesia harus ekstra dalam hal menjaga batas-batas negara.

Oleh sebab itu, memperkuat armada udara menjadi salah satu kunci kesuksesan menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

Dalam hal itu, TNI AU kini telah mengambil tindakan serius dan dinilai cukup jitu oleh sejumlah pengamat militer.

Salah satunya dengan mendatangkan puluhan armada udara baru berupa jet tempur canggih.

Tak sampai di situ saja, TNI AU disebut-sebut bakal semakin disegani oleh banyak negara lantaran tambahan kekuatan militernya.

Bukan sembarangan, Indonesia kini telah bersiap menunggu kedatangan puluhan jet tempur jenis Rafale maupun F-15EX.

Persiapan penting pun kini tengah dilakukan oleh TNI AU untuk menunggu kedatangan armada jet tempur yang telah dipesan.

Melansir dari Kompas.com, TNI Angkatan Udara mulai memikirkan penambahan skuadron udara menyusul segera terealisasinya pembelian jet tempur Dassault Rafale asal Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat.

"Antara kalau pesawat mungkin 2 sampai 3 skuadron," ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (22/12/2021), dikutip dari Kompas.com.

Penambahan dua hingga tiga skuadron udara itu bisa terjadi apabila Indonesia pada akhirnya bisa mendatangkan di atas 30 unit jet tempur generasi 4,5.

"Insya Allah segera (di atas 30 unit)," kata mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II) tersebut.

Ia menambahkan, TNI AU akan memanfaatkan skuadron yang ada untuk penempatan jet tempur Rafale dan F-15EX.

Demi menambah kekuatan militer, Indonesia menginginkan jet tempur yang masuk kategori generasi 4,5, baik yang kelas heavy atau pun medium ke atas.

Pilihan untuk menambah kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kini mengarah pada dua jet tempur tersebut.

Mengenai isu pembelian Sukhoi Su-35, Fadjar menyebutkan bahwa kini Indonesia dengan "berat hari" harus meninggalkan rencana pembelian jet tempur asal Rusia itu.

Fadjar mengungkapkan, alasan Indonesia menanggalkan rencana pembelian Su-35 karena berkaitan dengan anggaran.

"Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran, kalau yang bayar tidak mau ke sana, kita kan enggak bisa nyebut-nyebut terus, jadi arahnya ke Rafale," ungkap Fadjar.

Indonesia sebelumnya berencana memboyong 36 jet Rafale dan 8 unit F-15 EX.

Isu rencana pembelian pesawat tempur ini sudah menghangat sejak setahun terakhir ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel