Cek Faktanya Jangan Asal Ngomong, Alutsista Bekas yang Dibeli Prabowo Subianto


Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelenggarakan debat ketiga Pilpres 2024 dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik pada Minggu (7/1/2024). 

Pada debat calon presiden (capres) 2024 tersebut terjadi perdebatan sengit antara capres Prabowo Subianto dengan capres Anies Baswedan-Ganjar Pranowo. Capres nomor urut 1 dan 3, Anies dan Ganjar, mengkritik langkah Menteri Pertahanan dalam membeli alutsista bekas.

"Jangan utang digunakan untuk kegiatan non produktif, seperti membeli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat," kata Anies. 

Di sisi lain, Ganjar juga mengkritik Prabowo Subianto yang memiliki ide untuk membeli alutsista
bekas (pesawat bekas) yang berisiko tinggi terhadap keselamatan prajurit.

Menanggapi kritik dari kedua lawannya, Prabowo Subianto menyatakan bahwa klaim soal alutsista bekas yang disampaikan dua capres lainnya menyesatkan. Ia menjelaskan bahwa yang terpenting dari alutsista bukan status bekas atau baru, melainkan usia pakai. 

“Masalah barang-barang bekas itu juga menyesatkan, alat perang itu usianya rata-rata 30 tahun, yang penting adalah usia pakai, flying hours, selling hours, dan tentunya kita ingin yang terbaik, kita ingin termodern,” kata Prabowo dalam tayangan debat yang diunggah di YouTube KPU RI, Minggu (7/1/2024).

Alutsista Bekas yang Dibeli Prabowo Subianto & Jumlahnya 

Sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto banyak menandatangani kontrak pengadaan alutsista dalam negeri. Pengadaan alutsista itu berasal dari pembelian hingga hibah. 

Tentu tidak semua alutsista yang dibeli oleh Prabowo selama menjabat adalah bekas. Kendati demikian, memang ada beberapa jenis pengadaan alutsista bekas yang berlangsung selama periode Prabowo jadi Menhan. 

Setidaknya ada 14 unit alutsista bekas yang dibeli dan diakuisisi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Alutsista-alutsista itu terdiri dari kapal perang Fregat dan pesawat tempur Mirage: 

1. Kapal Fregat Maestrale 

Pada Juni 2021, Indonesia mengakuisisi dua unit kapal perang Fregat Maestrale Class yang sebelumnya direncanakan akan dibeli oleh Filipina. Fregat Maestrale Class, yang diproduksi oleh Fincantieri di Italia. Kontrak akuisi dua kapal Fregat Maestrale ditandatangani bersamaan dengan pembelian enam unit kapal perang Fregat kelas FREMM atau European multi-purpos frigate. Kapal Fregat Maestrale memiliki peran utama dalam menjalankan operasi anti-kapal selam. Meskipun dirancang pada era Perang Dingin, kapal ini juga memiliki fleksibilitas dalam menjalankan peperangan anti-permukaan dan anti-serangan udara. Fregat Maestrale Class dilengkapi dengan berbagai persenjataan utama, termasuk 4 peluncur rudal anti-kapal TESEO Mk-2, 1 unit Albatross octuple Aspide SAM launcher, 1 meriam Otobreda 127 mm, dua unit Oto Melara Twin 40L70 DARDO CIWS, serta 2 peluncur torpedo 324 mm dalam triple tubes. Memiliki propulsi combined diesel or gas (CODOG), kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 33 knots dan menempuh jarak 11.000 km dengan kecepatan jelajah 15 knots. Fregate Maestrale juga dilengkapi dengan helipad berukuran 27 meter. Fitur ini memungkinkan kapal mendukung operasi helikopter berukuran sedang, seperti helikopter AS-212 yang digunakan oleh Angkatan Laut Italia. Spesifikasi kapal ini meliputi panjang lambung 122,7 meter, lebar 12,9 meter, dan bobot penuh mencapai 3.040 ton. 

2. Pesawat Mirage 2000-5 

Pada Juni 2023 Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengumumkan pembelian 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar. Alasan di balik pembelian ini adalah untuk memperkuat kekuatan pertahanan Indonesia sementara menunggu kedatangan 42 unit pesawat Rafale yang sedang dipesan dari Dassault Aviation, Prancis.

Spesifikasi Mirage 2000-5 mencakup berbagai kemampuan dan senjata, dengan kemampuan omnirole. Jet tempur ini memiliki panjang 14,36 m, lebar sayap 9,13 m, dan tinggi 5,20 m. Berat kosongnya 7.500 kg, dan dapat membawa berbagai senjata termasuk meriam revolver DEFA 554 2× 30 mm. Mirage 2000-5 bergerak dengan mesin SNECMA M53-P2 dengan daya dorong maksimum 95,1 kN. 

Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 2.2, dan memiliki langit-langit layanan 17.060 m. Selain itu, pesawat ini dapat membawa berbagai rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan, termasuk rudal MBDA MIKA IR/RF, Matra R550 Magic-II, Matra Super 530D, AM-39 Exocet, AS-30L, dan lainnya. 

Mirage 2000-5 juga memiliki kemampuan membawa bom, termasuk Mk.82. Pada 4 Januari 2023, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa rencana pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas di Qatar telah ditunda. Juru bicara Menteri Pertahanan RI tersebut menjelaskan bahwa penundaan pembelian pesawat tersebut berkaitan dengan keterbatasan fiskal.

Daftar Alutsista yang Dibeli Prabowo Subianto Selama Menjabat 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semua pengadaan alutsista di era Prabowo Subianto merupakan barang bekas. Beberapa di antaranya melibatkan kontrak pembelian unit baru dari perusahaan-perusahaan pihak pertama. 

Berikut ini beberapa daftar alutsista yang dibeli Prabowo Subianto selama menjabat sebagai Menhan antara 2021 hingga 2023 baik yang baru maupun yang bekas:




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel