Benarkah Ini......???Pengamat Menilai Konflik Iran Vs Amerika Bisa Jadi Contoh Hadapi Cina di Natuna
Sosiolog dan pengamat politik Musni Umar, menilai situasi antara Amerika Serikat dan Iran harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Terkhusus pada peningkatan kualitas pertahanan agar Indonesia bisa disegani musuh.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu mengatakan kekuatan militer dan kecanggihan persenjataan Amerika Serikat jauh lebih unggul dari Republik Islam Iran. Namun, keunggulan tersebut tidak bisa menjamin Amerika memenangkan peperangan.
Musni mencontohkan Amerika dan sekutunya belum bisa dikatakan sudah menang melawan Taliban di Afghanistan. Padahal, Taliban tidak memiliki pasukan terlatih dan persenjataan canggih seperti yang dimiliki Iran.
“Indonesia tidak boleh takut menghadapi Cina. Kita harus belajar dari Iran yang secara militer dan persenjataan kalah dari Amerika. Faktanya Trump tidak berani perang dengan Iran. Dua pangkalan militernya di Iran sudah dibom, Trump menolak konfrontasi memilih damai,” kata Musni melalui laman resminya, Jumat (10/1).
Musni juga memaparkan beberapa pelajaran dari konfrontasi Iran-Amerika dalam tulisannya berjudul, ‘Pelajaran bagi Indonesia dari Republik Islam Iran Melawan Amerika’. Musni memaparkan setidaknya tiga pelajaran penting yang bisa dipetik oleh Indonesia.
Pertama, Iran selalu siap perang, sehingga walaupun diembargo oleh Amerika tetap kuat. Indonesia harus seperti Iran selalu siap perang jika ingin damai. Indonesia Harus selalu memperkuat diri sehingga kuat dan sanggup melawan musuh.
Kedua, Iran sangat solid dan bersatu dalam menghadapi konfrontasi Amerika. Solid dan bersatu itulah membuat Amerika tidak mau mengambil risiko berperang dengan Iran.
“Indonesia Harus solid dan bersatu dalam menghadapi kemungkinan yang terburuk dalam menghadapi konfrontasi dengan Cina,” kata dia.
Ketiga, Iran sangat mementingkan persatuan dan kesatuan. Di bawah pemimpin spritual Iran Ayatullah Khamenei, Iran menjadi negara yang kuat. Indonesia juga harus siap perang jika ingin damai.
Dalam rangka itu, kata dia, sangat penting memelihara, menjaga, dan mempertahankan persatuan dan kesatuan agar Indonesia kuat. Dengan begitu Indonesia bisa ditakuti oleh lawan.
“Dari kasus Iran, Indonesia bisa mengambil pelajaran dengan terus memperkuat TNI dan peralatan militernya. Memelihara persatuan dan kesatuan dengan kemanunggalan TNI dengan masyarakat, sehingga TNI menjadi pilar utama dalam mempertahankan negara kesatuan, disegani dan ditakuti musuh.