Sempat Bermimpi Bertemu Gus Dur dan Ibunya, Putra Gus Sholah Ceritakan Firasat Ayahnya Sebelum Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari adik Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (2/2/2020).
Melansir dari Kompas.com, Ketua Bidang Pendidikan PB Nahdlatul Ulama (NU), Dr Hanif Saha Ghafur membenarkan kabar ini.
Berdasarkan keterangannya, Gus Sholah berpulang pada pukul 20.55 WIB.
"Informasinya tadi meninggal dunia pukul 20.55 WIB, di Rumah Sakit Harapan Kita," kata Hanif, saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.
Ia menjelaskan, kondisi Gus Sholah terus menurun sejak menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2/2020).
"Jadi sedang dalam pemulihan, tetapi kondisinya terus menurun," kata dia.
Adapun, menurut keterangan putra Gus Sholah, Ipang Wahid, kondisi ayahnya dalam keadaan kritis pada minggu petang.
erja, Kamis (24/10/2019).
"Jumat kemarin Bapak drop banget," ujar putra Gus Sholah, Irfan Wahid atau yang dikenal Ipang Wahid kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Ia mengatakan, dua minggu lalu sang ayah mengeluhkan ritme jantung yang tak beraturan.
Keluhan tersebut kemudian membuat Gus Sholah harus menjalani ablasi.
Yakni, semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar di jantungnya.
Sementara itu, melansir dari Tribunnews, Ipang menceritakan firasat sebelum ayahnya meninggal.
Ia menyebut bahwa, beberapa hari sebelum wafat, sang ayah kerap bercerita tentang mimpinya bertemu dengan almarhum kakak serta ibunya.
Selain itu, lanjutnya, ia juga menyebut ayahnya bermimpi bertemu dengan kerabatnya yang juga sudah meninggal dunia.
"Yang sudah kita rasakan adalah seperti lazimnya orang-orang yang mau meninggal," ujar Ipang, saat dijumpai Tribunnews di rumah duka pada Senin (3/2/2020) dini hari.
"Beberapa hari sebelumnya dia bilang 'kok saya ketemu sama ibu saya ya.
Terus antara mimpi atau nggak, saya melihat ada Gus Dur di situ, saya melihat ada kerabat-kerabat yang sudah meninggal disitu'," jelasnya mengenang perkataan sang ayah.
"Terus beliau cerita ada banyak orang datang ke saya mengucapkan selamat. Jadi dalam entah dalam mimpi dalam bayangan beliau itu adalah isyaratnya," lanjutnya.
Ipang juga mengatakan, sebelum meninggal dunia, ayahnya sempat membicarakan tentang Tebuireng.
Bahkan, Gus Sholah juga sempat mengungkapkan keinginannya untuk menonton film tentang NU dan Muhammadiyah, yaitu Jejak Langkah Dua Ulama.
"Sampai beliau berpikir kapan saya bisa melihat preview film ini. Ayo kita hari Senin atau Selasa dan kami tadi pagi melihat film tersebut tanpa ada beliau," kata Ipang.
Masih melansir dari Tribunnews, jenazah Gus Sholah tiba di rumah duka pada Minggu (2/2/2020) pukul 23.48 WIB.
Para pelayat dari sejumlah kalangan seperti santri, ulama, tokoh masyarakat, hingga pejabat negara juga tampak hadir di rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.
Pria kelahiran Jombang, 11 September 1942 ini meninggal di usianya yang ke 77 tahun.
Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak.(*)
sosok