Beginilah Kejadianya Saat Personel Lanud Supadio Paksa Pesawat Asing Mendarat
Satu pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin, terpaksa di intercept (dicegat) dan dipaksa turun (force down), oleh personel Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio. Informasi keberadaan pesawat asing tersebut, terdeteksi oleh pantauan satuan radar TNI AU.
Adapun posisi pesawat tersebut berada di utara pulau Kalimantan. Atas perintah Komando Atas (Kotas), Lanud Supadio melaksanakan intercept terhadap pesawat asing yang memasuki wilayah udara tersebut. Seketika satu flight pesawat tempur Hawk 100/200, anggota Skadron Udara (Skadud) 1 Wing 7 Lanud Supadio, langsung digerakkan untuk menindak pesawat asing tersebut. Beberapa menit kemudian, satu flight pesawat tempur Hawk tersebut berhasil memaksa pesawat tanpa izin tersebut berhasil didaratkan di Lanud Supadio.
Setelah dipaksa mendarat, pesawat asing yang diawaki oleh satu orang pilot tersebut, langsung diamankan oleh personel Lanud Supadio, yang merupakan gabungan dari prajurit Lanud Supadio, Satuan Polisi Militer (Satpomau), dan dikawal ketat prajurit Yonko 465 Paskhas dengan persenjataan lengkap. Namun pada saat diperintahkan keluar dari cookpit, pilot tersebut berusaha melarikan diri tapi dengan sigap, personel Lanud dapat membengkuk tanpa perlawanan yang berarti. Akhirnya sang pilot asing digelandang ke kantor Inteligen untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara pesawatnya langsung diperiksa dan diamankan. Hingga saat ini pesawat tersebut masih berada diapron Lanud Supadio dengan penjagaan ketat dan diberi police line oleh Satpomau.
Peristiwa tersebut adalah salah satu skenario puncak latihan satuan Alap Gesti dengan sandi Mandau Terbang 20 Lanud Supadio Tahun 2020, yang berlangsung selama dua hari, (25-26/2/2020). Skenario ini adalah pelaksanaan force down, yang melibatkan unsur tempur pesawat Hawk dan unsur pendukung yang ada di Lanud Supadio.
Menurut Komandan Lanud (Danlanud) Supadio, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Palito Sitorus, S.I.P., M.M latihan puncak ini bertujuan untuk melihat sejauhmana kesiapsiagaan Lanud Supadio dalam menghadapi berbagai tantangan tugas, salah satunya adalah pelaksanaan penindakkan terhadap pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa ijin atau pelaksanaan latihan force down.
“Salah satu tugas Lanud supadio adalah sebagai satuan penindak terhadap setiap pelanggaran wilayah udara Indonesia. Oleh karena itu, kita menguji kesiapsiagaan seluruh unsur yang ada di Lanud supadio ini, baik itu unsur tempurnya maupun unsur pangkalannya. Kesiapsiagaan yang kita harapkan adalah kesiapsigaan alutsista dan kesiapsiagaan personel, sesuai dengan bidang tugas masing-masing,” papar Marsma TNI Palito Sitorus.
Selain force down, puncak latihan satuan Alap Gesit tahun 2020, dilakukan dengan pengujian kesiapan pesawat tempur Hawk dalam melaksanakan Bantuan Tembakan Udara (BTU), yang dilaksanakan melalui latihan pengendalian tempur (Dalpur) dengan melibatkan prajurit Yonko 465 Paskhas dan Denhanud 473 Paskhas.
“Latihan lainnya adalah pelaksanaan combat search and rescue (combat sar), evakuasi medis korban bencana alam yang melibatkan personel rumkit dr. M. Soetomo serta dropping bantuan logistik ke daerah yang terkena bencana alam. Dalam latihan ini didukung pesawat Helikopter Puma dari Skadron Udara 8, Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaya, Bogor,” pungkas Danlanud.(Pen Lanud Spo)(RM)
Sumber : https://tni-au.mil.id/